Rabu, 27 Februari 2013

KOLOID DALAM SELAI

Hai hai halllooooo! Ketemu lagi dengan kami. Kami masih membahas tentang koloid. Kali ini kami akan menerangkan koloid dalam selai! Ternyata selai itu menggunakan sistem koloid. Mau tahu lebih jelas? Yuk kita selidiki lebih jauh! Check it out!




Pertama coba lihat gambar berikut ini :


Sebelum                                      










Sesudah
                       









Apakah ada perubahan yang terjadi? Ternyata bentuk buah yang awalnya keras dan utuh berubah menjadi berbentuk koloid. (Untuk lebih jelas lihat postingan sebelumnya). Mengapa bisa demikian?

Ternyata selai merupakan sebuah sistem koloid jenis gel yang merupakan koloid setengah kaku (antara padat dan cair). Selai ini dibuat dengan cara dispersi mekanik sehingga menjadi suatu koloid. Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak padat. Gel terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan pendispersi berupa zat padat. Contoh lain dari gel adalah agar-agar, lem kanji, jelly untuk menata rambut, gelatin, gel sabun, dan gel silica.
Bahan pembentuk gel umumnya mempunyai kelarutan dalam air yang tinggi yang dipengaruhi beberapa faktor, antara lain : temperatur, bentuk dan ukuran molekul, berat molekul, garam, dan pH. Semakin kecil ukuran partikel, semakin luas permukaannya sehingga semakin mudah melarut.
Gel mempunyai mekanisme pembentukan sebagai berikut, apabila senyawa polimer/makromolekul (struktur kompleks) yang bersifat hidrofil/hidrokoloid didispersikan kedalam air maka akan mengembang. Kemudian terjadi proses hidrasi molekul air melalui pembentukan ikatan hidrogen , dimana molekul-molekul air akan terjebak di dalam struktur molekul kompleks tersebut dan akan terbentuk masa gel yang kaku/kenyal.

Sifat dan sediaan gel adalah :
- Memiliki viskositas dan daya lekat yang tinggi dan tidak mudah mengalir pada permukaan kulit.
- Memiliki sifat tixotropi, sehingga mudah merata pada saat dioleskan.
- Memiliki derajat kejernihan yang tinggi (nilai estetika).
- Tidak meniggalkan bekas atau hanya berupa lapisan tipis seperti film pada saat dipakai
- Mudah tercuci air.
- Daya lubrikasi / pelumasan yang tinggi.
        Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat dipakai.

Keuntungan dari penggunaan gel antara lain adalah :
1. Mudah digunakan (dioleskan)

2. Memberikan rasa nyaman karena adanya sensasi dingin

3. Mudah dibersihkan

4. Memenuhi aspek acceptability

Bagaimana? Apakah kalian sudah mengerti mengapa selai disebut sebagai koloid? Karena selai menrupaka koloid jenis gel. Sekian pembahasan dari kami. Semoga bermanfaat!

4 komentar:

  1. Terimakasih, sangat membantu sekali dalam proses pembuatan video koloid selai. (Tugas putri)

    BalasHapus
  2. Terimakasih, sangat membantu sekali dalam proses pembuatan video koloid selai. (Tugas putri)

    BalasHapus